Sebanyak 62 tentara Yunani ikut berpartisipasi dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Aristotle University of Thessaloniki untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap indera pengecap lidah.
Para peneliti menemukan bahwa para perokok memiliki tingkat kepekaan lidah yang kurang dibanding mereka yang tidak merokok. Kebanyakan dari mereka juga merasakan sesuatu dengan rasa lebih hambar.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Ear, Nose and Throat Disorders itu menyebutkan bahwa rokok bisa mematikan kemampuan merasa dan panca indera (lidah) seseorang.
Bertindak sebagai ketua studi, Pavlidis Pavlos menggunakan stimulasi elektrik untuk melakukan tes yang disebut threshold untuk mengukur tingkat kepekaan lidah pada bagian papila lidahnya.
“Secara statistik terdapat perbedaan hasil tes threshold antara para perokok dan yang bukan perokok. Perbedaannya meliputi ukuran papila dan pembuluh darahnya,” ujar Pavlos seperti dikutip dari health24, Jumat (21/8/2009).
Dengan adanya kekuatan elektrik yang diberikan pada lidah, normalnya seseorang akan merasakan adanya kejutan metalik dan memberi respons terkejut.
Seberapa cepat respons terhadap kejutan itulah yang dijadikan tolak ukur sensitivitas dan kepekaan lidah seseorang oleh peneliti.
Mereka yang masih memiliki lidah normal pun akan langsung bereaksi dan mencoba menghindar dari sengatan elektrik yang diberikan.
Namun ternyata, para perokok bereaksi lebih lambat dibanding mereka yang tidak merokok. Sebanyak 28 perokok pun memiliki skor yang sangat buruk dan rendah dibanding 34 orang lainnya yang tidak merokok.
Pavlos pun menemukan bahwa para perokok memiliki papila-papila lidah yang lebih datar dengan pembuluh darah yang kecil. Kesimpulannya yaitu, “Nikotin menyebabkan perubahan morfologis dan fungsional dari papila lidah, terutama mereka yang sudah dewasa,” ujar Pavlos.
Tidak ingin lidah mati rasa? Segeralah berhenti merokok.