Lidah Perokok Bisa Mati Rasa

Sunday, June 27, 2010 | comments

Apa jadinya jika lidah, panca indera yang seharusnya bisa mengecap rasa sudah tidak berfungsi lagi? Pastikan itu tidak terjadi pada Anda, karena menurut sebuah studi, para perokok berisiko mengalami penurunan kepekaan lidah. Benarkah?

Sebanyak 62 tentara Yunani ikut berpartisipasi dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Aristotle University of Thessaloniki untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap indera pengecap lidah.

Para peneliti menemukan bahwa para perokok memiliki tingkat kepekaan lidah yang kurang dibanding mereka yang tidak merokok. Kebanyakan dari mereka juga merasakan sesuatu dengan rasa lebih hambar.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Ear, Nose and Throat Disorders itu menyebutkan bahwa rokok bisa mematikan kemampuan merasa dan panca indera (lidah) seseorang.

Bertindak sebagai ketua studi, Pavlidis Pavlos menggunakan stimulasi elektrik untuk melakukan tes yang disebut threshold untuk mengukur tingkat kepekaan lidah pada bagian papila lidahnya.

“Secara statistik terdapat perbedaan hasil tes threshold antara para perokok dan yang bukan perokok. Perbedaannya meliputi ukuran papila dan pembuluh darahnya,” ujar Pavlos seperti dikutip dari health24, Jumat (21/8/2009).

Dengan adanya kekuatan elektrik yang diberikan pada lidah, normalnya seseorang akan merasakan adanya kejutan metalik dan memberi respons terkejut.

Seberapa cepat respons terhadap kejutan itulah yang dijadikan tolak ukur sensitivitas dan kepekaan lidah seseorang oleh peneliti.

Mereka yang masih memiliki lidah normal pun akan langsung bereaksi dan mencoba menghindar dari sengatan elektrik yang diberikan.

Namun ternyata, para perokok bereaksi lebih lambat dibanding mereka yang tidak merokok. Sebanyak 28 perokok pun memiliki skor yang sangat buruk dan rendah dibanding 34 orang lainnya yang tidak merokok.

Pavlos pun menemukan bahwa para perokok memiliki papila-papila lidah yang lebih datar dengan pembuluh darah yang kecil. Kesimpulannya yaitu, “Nikotin menyebabkan perubahan morfologis dan fungsional dari papila lidah, terutama mereka yang sudah dewasa,” ujar Pavlos.

Tidak ingin lidah mati rasa? Segeralah berhenti merokok.

Jilbab Mengurangi Risiko Kanker

| comments

Saat ini, jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu, tetapi sudah menjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat. Tidak sedikit jumlah artis, eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan menggunakannya.

Beruntunglah Anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanita muslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi juga melindungi Anda dari penyakit mematikan.

Jilbab yang dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador (Iran), pardeh (India dan Pakistan), milayat (Libya), abaya (Irak), charshaf (Turki), hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman), dapat memperkecil risiko pemakainya terkena kanker tenggorokan dan hidung. Alasannya, jilbab mampu menyaring sejumlah virus yang suka mampir ke saluran pernapasan bagian atas.

Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi – yang sebagian besar menutup wajahnya secara penuh- jarang sekali terserang virus Epstein barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlah penderita kanker jenis ini sangat rendah.

“Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas, ” tulis Saudi Gazette, Jumat (19/3), mengutip pernyataan Malaker, “Di Arab Saudi, jumlah wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkan laki-laki,” lanjut Malaker.

“Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakaian adat yang begitu sederhana memiliki pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia,” ujar Malaker, kepala bidang onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis.

Kanker nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyakarakat untuk jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).

Tingginya angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaan virus epstein barr yang hampir ada pada 90 persen masyarakat di negara berkembang. Jika virus tersebut ‘terbangun’, maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanker nasofaring.

Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya di atas rongga mulut.

Gejala awal dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telinga yang ditandai dengan dengingan terus-menerus pada telinga.

Di samping itu, sering disertai gejala pada hidung seperti pilek berkepanjangan yang disertai dengan darah, suara parau yang berkepanjangan, sering mimisan dan nyeri saat menelan.

Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyak menyerang penderita kanker di Indonesia.

Bolehkan Ibu Hamil Minum Air Dingin?

| comments

Ada mitos orang hamil tidak boleh minum air dingin karena bisa bikin anak yang dikandungnya besar. Apa benar ibu hamil tidak boleh minum air dingin? Berikut penjelasannya.

Saat hamil terkadang perempuan ingin minum air dingin, apalagi jika cuaca sedang terik. Tapi banyak juga yang takut minum air dingin karena khawatir bakal sulit saat melahirkan nanti. Padahal tidak demikian. Bayi yang besar saat dilahirkan bukan karena kebanyakan minum air dingin tapi lebih pada si ibu yang mempunyai turunan penyakit kencing manis (diabetes).

Ibu hamil boleh saja mengonsumsi air dingin, tapi porsinya jangan terlalu banyak karena untuk ibu hamil lebih baik mengonsumsi air putih biasa dengan jumlah yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi. Saat manusia mengonsumsi air dingin, maka tubuh harus membakar kalori atau lemak untuk meningkatkan temperatur dari minuman dingin tersebut.

Jadi kalau ibu hamil sering minum air dingin tubuhnya akan bekerja keras dan mengurangi kalori ditubuhnya karena air dingin yang masuk ke dalam tubuh harus disesuaikan dengan suhu tubuh itu sendiri. Tapi bukan berarti air dingin akan membuat si bayi besar. Karena air dingin yang dikonsumsi ibu hamil tetap akan dikeluarkan kembali melalui urine.

Satu hal yang pasti jangan mengonsumsi air dingin setelah makan, karena bisa memperlambat pencernaan dan menyerap makanan padat lebih lama. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil minum air hangat saja setelah makan.

Seperti dikutip dari Childbirth, Jumat (13/11/2009) bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes sangat berisiko lahir dengan tubuh yang besar sehingga menyulitkan ibu dalam melahirkannya. Ini terjadi karena saat kadar gula dalam darah ibu bertambah, maka secara otomatis bayi pun akan mendapatkan tambahan kadar gula. Kelebihan gula ini akan membuat bayi lahir dengan bobot yang besar.

Karena bayi mendapatkan asupan gula tambahan, maka secara otomatis pankreas bayi juga akan membuat insulin tambahan. Sehingga saat lahir nanti sulit bagi bayi untuk menghentikan insulin yang berlebihan tersebut.

Penting bagi ibu hamil untuk selalu mengontrol kadar gula darahnya selama hamil dan setelah bayi dilahirkan juga harus dipastikan kadar gula darah bayi stabil tidak terlalu rendah atau tinggi.

Jika memang memiliki riwayat atau turunan penyakit diabetes, maka sebaiknya mengatur pola makan agar tidak meningkatkan kadar gula dalam darah dan menghindari bayi lahir dengan bobot tubuh yang besar.

Bagi ibu hamil tidak ada masalah untuk mengonsumsi air dingin, asalkan tidak terlalu berlebihan dan jangan minum air dingin setelah makan.

Penelitian: Perwarna Rambut Akibatkan Kanker

| comments

Penggunaan pewarna rambut ternyata bisa mengakibatkan penyakit kanker, ujar penelitian yang dimuat di BBC. Di Indonesia, remaja kita menggunakannya untuk bergaya.

Hidayatullah.com–Komisi pengawas Eropa mengkritik industri pewarna rambut karena dianggap telah gagal memberikan rasa aman terhadap produk yang digunakan.

Berikut bukti adanya bahaya terhadap zat pewarna rambut itu, Persatuan Masyarakat Peneliti Kanker menasihatkan para pengguna untuk tidak menggunakan produk tersebut hingga penelitian telah selesai dilakukan.

Menurut laporan BBC, para peneliti menemukan dua zat kimia berbahaya yang kerap digunakan sebagai pewarna rambut, yaitu, ‘para-phenylenediamine’ dan ‘tetrahydro-6-nitroquinoxaline.’

Menurut saintis, seperti dikutip BBC, bahan kimia itu menunjukkan tanda-tanda yang mampu merusakkan bahan genetik tubuh manusia dan menyebabkan kanker terhadap hewan.

Kajian ini bukanlah pertama kali yang turut menyimpulkan efek bahaya akibat zat pewarna rambut yang selama ini selalu dikaitkan dengan artritik dan mengganggu tumbuhnya janin.

Tahun lalu, para peneliti dari University of Southern California mendapati, wanita yang sering menggunakan pewarna rambut sekurang-kurangnya selama sebulan sekali menanggung risiko tiga kali untuk terjangkit kanker kandung kemih.

Para peneliti malah mendapati para penata rambut atau hairdresser sebagai orang yang sering terjangkit penyakit dan bahaya tersebut.

Bagaimanapun, hubungan antara kanker dengan pewarna rambut semi-permanen atau sementara belum ditemui.

Mengulas mengenai kegagalan industri rambut untuk menyediaan informasi yang diperlukan, Dr. Ian White yang mengetuai The Committee and a consultant Dermatologis, sebuah komisi dan konsultan dermantologi di Rumah Sakit St Thomas, London mengatakan, “Mereka belum memberikan informasi secukupnya mengenai bagaimana pewarna rambut digunakan dengan aman”.

“Alangkah mengejutkan, suatu produk yang mempunyai perbedaan besar dalam keperluan toksikologi tetapi masih berada di pasaran untuk diperjual-belikan”

Bagaimanapun, White menegaskan, produk tersebut berada di pasaran sejak dekade lalu dan hanya wanita yang menggunakannya dalam waktu yang lama dan terjangkiti risiko.

Menurut BBC, kanker kandung kemih telah menyerang lebih dari 13.600 penduduk di Inggris dalam setiap tahunnya dan telah membunuh 4850 orang.

Meski resiko dari zat pewarna rambut amatlah berbahaya, awal tahun 2000, bahan ini justru menjadi kembanggaan kawula muda Indonesia untuk bergaya. Tak heran bila di jalanan kerap ditemukan rambut warna-warni.

Kebersihan Mulut Pengaruhi Kemampuan Berpikir

| comments

Pernah bermasalah dengan kemampuan berpikir? Jika iya, tidak ada salahnya untuk pergi ke dokter gigi. Karena sebuah penelitian mengungkapkan kebersihan oral sangat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang.

Para ahli memberikan petunjuk bahwa perawatan mulut yang baik dalam arti teratur menyikat gigi, rajin membersihkan gigi serta rutin memeriksakan ke dokter gigi, dapat membantu orang dewasa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya.

Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan menemukan orang dewasa yang berusia 60 tahun atau lebih dan memiliki masalah dengan kesehatan mulutnya seperti porphyromonas gingivalis, cenderung tiga kali lebih sering mengalami kesulitan dalam mengingat kata setelah jangka waktu tertentu.

”Orang dewasa yang memiliki tingkat patogen tinggi pada kebersihan oralnya lebih memungkinkan dua kali mengalami kegagalan dalam tes pengurangan angka,” ujar Dr James M. Noble dari Columbia College of Physicians and Surgeons di New York, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/11/2009).

Hasil penelitian ini dilaporkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry. Dalam penelitian ini melibatkan 2.300 partisipan laki-laki dan perempuan yang diuji untuk menyelesaikan berbagai tes yang berhubungan dengan keterampilan berpikirnya.

Secara keseluruhan sebesar 5, 7 persen orang dewasa tersebut memiliki kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan memori dan sebanyak 6,5 persen gagal dalam melakukan tes pengurangan. Kemungkinan kegagalan ini karena tingkat patogen atau partisipan yang memiliki masalah dengan kesehatan mulutnya.

Berdasarkan penelitian ini juga didapatkan hubungan yang kuat antara kesehaatn mulut yang buruk dengan penyakit jantung, stroke, diabetes serta penyakit Alzheimer. Selain itu penyakit gusi juga bisa mempengaruhi fungsi otak orang tersebut, seperti penyakit gusi dapat menyebabkan peradangan di tubuh yang merupakan faktor risiko hilangnya fungsi mental.

Karenanya penting untuk selalu menjaga kebersihan mulut agar tetap memiliki kemampuan berpikir yang baik meskipun sudah berusia lanjut, serta terhindar dari berbagai faktor risiko penyakit.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel Menarik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger